Waktu yang tepat

Hei kali ini kulihat raut yang berbeda dari wajahmu. Wajah paling bahagia semenjak aku dan kamu dipertemukan, namun tidak untuk dipersatukan. Mungkin ini terdengar lucu bagimu. Tapi percayalah tanpa kamu sadar aku adalah pemerhati setiap detail yang ada pada dirimu. Kali ini wajahmu sudah berbinar, senyum mu 2 centi lebih lebar dari biasanya (ah sudahlah ini aku mungkin terlalu berlebihan, tapi bukan kah selama ini tersenyum adalah hal yang paling berat untuk kamu lakukan). Aku senang akhirnya kamu sudah lepas, kamu sudah bisa mentertawakan luka mu dimasa lampau, kamu kini sudah bisa menceritakan calon masa depan mu dengan gamblang. Kamu sudah bisa mengganti pemeran utama dalam setiap ceritamu, hebat! Akhirnya kamu bisa mengubah setiap skenario menjadi kisah baru dengan pemeran yang baru.

Apakah disini peranku sudah cukup? Pendengar sekaligus penyembuh luka yg nanti nya luka itu akan dilukai lagi oleh pemeran yg baru. Tapi tunggu! Tentu aku tak berharap kamu terluka lagi. Karena kurasa peran ku sudah cukup.

Ini adalah waktu yg tepat.

Kamu sudah sembuh, kamu boleh pergi. Lanjutkan skenario kehidupan mu dengan pemeran yg baru. Mungkin sudah saat nya kamu melepas segala perban yg sudah aku lilitkan perlahan untuk menutupi luka yg menganga. Kini saatnya kau minta dia membuka perban itu. Karena itulah peran nya.

Aku lega...
Akhirnya tugas ku selesai. Membuat mu kembali bahagia adalah impian ku sejak aku memutuskan untuk bertemu.

Selamat.. Sekali lagi kuucapkan, ini adalah waktu yg tepat. Doaku semoga kamu tak lagi terluka.

Comments

  1. Kak boleh minta wa nya gak buat nanya2 seputar bina bni, makasih kak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts